Seorang bayi yang siap akan dilahirkan di bumi
bertanya pada Tuhan.
“Mengapa aku harus ke bumi? Aku ingin disini
bersamaMu..”
Lalu Tuhan berkata, “Jangan khawatir, akan ada
malaikat yang menjaga dan menyayangimu
di bumi.”
Dan akupun akhirnya dilahirkan...
Aku bersuara menyambut tangan lembut halus yang
menggendongku. Inikah malaikatku? Yang diceritakan Tuhan padaku? Sungguh malaikat
yang cantik, wangi, dengan kulit putih mulus. Tapi mengapa sentuhannya begitu
dingin, hening... tak ada kata-kata lembut penuh keharuan dan suara bisikan azan
di telingaku?
“Ssstt...jangan menangis.” desisnya pelan.
Aku merasakan tubuhku dibungkus kain
seadanya. Hey, mau dibawa kemana aku?
Kenapa aku tidak dibersihkan? Tubuhku lengket dan aku kedinginan..
Dia meletakkanku entah dimana. Begitu gelap dan
dingin. Sorot mata itu memandang nanar padaku dan akhirnya pergi menjauh,
menghilang dalam kegelapan.
Di mana aku? Gelap, dingin...bau..aku takut...
Mengapa aku sendiri disini? Mana malaikat yang akan menjagaku? Menyayangiku?
Tuhan..aku tak kuat, aku lemah, aku tak
berdaya..bawalah aku kembali bersamaMu..
“Astaghfirullah al aziimmm..! Ya Allah..!”
Siapa itu? Siapa yang menyebut namaMu?
Ku rasakan sentuhan tangan mengangkatku,
menyelimutiku dengan kainnya yang lusuh.
Apakah dia kembali? Menyesal karena sudah meninggalkanku seorang diri?
Tapi...ini tangan yang berbeda...Tangan yang
kotor dan kasar. Wajah yang menghitam penuh debu, dan sedikit bau....Jauh dari kata
cantik..
“Ya Allah, siapa yang tega membuangmu sayang..”
Hey...dia bersuara! Suaranya begitu lembut,
penuh keharuan dan dia memelukku begitu hangat. Aku coba menggapai wajahnya dengan tanganku. Tapi aku begitu
lemah dan kehausan.
Dia menggendongku, membawaku pergi dari tempat
gelap itu. Tak henti-hentinya dia memandangku . Bulir-bulir matanya jatuh
dipipinya yang mulai keriput.
“Jangan takut sayang...Mak akan menjagamu dan
merawatmu..”
Aku mengeluarkan suara tangisan...Tuhan, inikah
malaikatku?..yang akan menjagaku?
merawatku?
Baiklah.. tak peduli dengan tangannya yang kasar, bajunya yang lusuh, rumahnya yang reyot..tak mengapa. Setidaknya aku bisa merasakan sebongkah cinta di hatinya. Cinta yang tulus buatku.
Aku berjanji, akan membuatnya bahagia, selalu mendoakannya di saat dia hidup dan saat dia kembali padaMu...
Baiklah.. tak peduli dengan tangannya yang kasar, bajunya yang lusuh, rumahnya yang reyot..tak mengapa. Setidaknya aku bisa merasakan sebongkah cinta di hatinya. Cinta yang tulus buatku.
Aku berjanji, akan membuatnya bahagia, selalu mendoakannya di saat dia hidup dan saat dia kembali padaMu...
Dan akan kupanggil dia..ibu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar