Rabu, 13 November 2013

DIA...



Tengah Malam...
Suara anjing menggonggong bersahut-sahutan, kilauan lampu senter bergerak kesana kemari, dalam hitungan menit lokasi hutan pinggir desa itu ramai dengan orang-orang yang hilir mudik mencari-cari  sesuatu.
Seorang ibu terduduk menangis tersedu-sedu diatas batu besar ditemani seorang wanita tua renta yang tak henti-henti menghiburnya.
            “Tenang  Jeng, Sulis pasti ketemu.Tim SAR sudah dikerahkan untuk mencarinya. Dia pasti akan baik-baik saja.”
            Tiba-tiba terdengar teriakan dari kejauhan. “Anak itu ditemukan!!”
            Semua orang berlari menuju arah teriakan tadi, termasuk sang ibu. Ya Tuhan..semoga anakku baik-baik saja...
            Sebuah lubang besar terbentang. Lampu-lampu senter semua diarahkan kedalam lubang itu. Tampak seorang anak perempuan berusia 6 tahun terduduk meringkuk , masih sadar namun dia hanya diam tak bergeming.
            “SULISSS..Ibu disini nak, bertahanlah!”
            Petugas satu  turun perlahan dengan tali.
            “Ayo Nak, jangan takut...sini..aku akan menolongmu.”ujar petugas satu  itu lembut. Digendongnya anak itu.
            “Diaa...juga, dia..mau ikut..” bisik anak itu parau.
            “Siapa?Tak ada siapa-siapa nak..”
            “Dia..”
            Talipun ditarik keatas.
            Dua petugas yang menarik tali diatas tak kuat menariknya.
            “Berrraat sekali...aku tak kuat.. coba yang lain tolong ikut menarik!”teriak petugas 2
            Sang anak keluar dengan selamat. Ibu memeluk dan mencium anaknya erat-erat sambil tak henti-hentinya mengucap syukur.
            “Dia...disini..”gumam anak itu. wajahnya pucat pasi.
            “Tenanglah kamu aman nak..”
             Petugas 2 dan 3 meringis kesakitan mengusap-usap tangannya yang memerah.
             "Hei, Berat sekali kau ini! Seperti menarik sapi saja!" Gerutu petugas 2 pada petugas 1.
             Petugas 1 tertawa terbahak."Bah! Masa aku berat? Kalian tahu sendiri kan aku yang paling kurus diantara kalian?"
             "Tak percaya? Perlu 6 orang untuk menarik kau dan anak itu !"
             Tawa petugas 1 langsung terhenti. Dengan pandangan nanar dia menoleh kebelakang, menatap lubang besar itu. Dan entah kenapa...bulu kuduknya berdiri...